Minggu, 18 Maret 2012

Karena kamu, saya berfikir.

Ada yang bilang "Dari api saya belajar. Semangat, gejolak, dan panas itu beguna bila pas takarannya. Namun menjadi bumerang disaat berlebih" dan saya pun berfikir, semua yang dia bilang, benar!

Dan ada yang bilang juga, katanya "Mantan itu utusan tuhan untuk kita lebih baik. Belajar dari salah, untuk komitmen di buku berikutnya" dari situ, saya berfikir lebih banyak lagi. Menjadikan semua yang pernah terjadi adalah rencana Tuhan untuk membuat kita lebih baik lagi di kedepannya. Di halaman selanjutnya, atau di bab berikutnya.

Saya pun pernah dengar orang itu bilang "Berpikir yang kemarin, khawatir tentang besok, menghilangkan kebahagiaan. Bahagia itu kita bisa hidup saat ini" kalimat ini yang sangat terngiang di telinga saya, kalimat ini yang sangat melekat di otak saya. Bahwa kita harus lebih bersyukur untuk dapat melihat apa yang dapat kita lihat hari ini. Semua ciptaan-Nya. Mensyukuri semua anugrah yang diberikan-Nya. Dan saya berfikir untuk selalu bahagia di tiap harinya.

Orang itu juga mengatakan "Saat dewasa kelak. Saya nggak ingin jadi DEWA, yang berada di atas manusia. Saya cuma ingin jadi PADI merunduk, yang berguna buat manusia" dan saya kembali berfikir. Untuk apa jadi orang hebat, dan terkenal, dan.....apalah kalau tidak dihormati orang lain, bukannya setiap orang ingin dirinya dihormati orang lain? Jadilah, padi yang merunduk yang berguna untuk orang lain, karena pasti kehadiran kita disitu lebih diingkan oleh orang lain.

Saya juga dengar dia menulis "tapi manusia itu seniman yang ngebuat sebuah karya, sebuah produk, dan dasyatnya membuat faith, atas izin 'DIA'" disini. Saya. Speechless.

Dia juga membuat saya berfikir dengan kata-katanya "Capek itu biasanya disaat kita lupa bersyukur. Disaat inget bersyukur cuma ada kata puas" sejak saat itu pun, tidak pernah lupa saya menucap syukur, atas semua yang diberikan, atas semua kebahagian, dan orang-orang yang telah diberikan oleh-Nya yang berada di sekitar saya. Terima Kasih. Alhamdulillah.

Kata-kata dia juga mengingatkan saya. Saat dia mengatakan "Kita nggak bisa memaafkan seseorang karena kita dalam kondisi bodoh untuk bisa mengerti esensi manusia tidak luput dari kesalahan" dari situ saya kembali berfikir, dan saya langsung mengerti, kalau setiap manusia adalah 'makhluk hidup yang diciptakan Tuhan dan makhluk hidup yang tidak luput dari kesalahan', dari sekarang mencoba untuk cerdas, mencoba untuk mempraktekan semua yang dia bilang, yaitu memaafkan segala kesalahan orang lain.

Dan dia juga membuat saya menjadi orang yang selalu mengucapkan terima kasih untuk alam semesta karena dia menulis "Terima kasih semesta. Untuk oksigen yang tiap hari ku hirup. Untuk air yang tiap hari ku minum. Untuk kehidupan yang lebih dari indah" saya berterima kasih kepada kamu semesta, karena telah memberikan segalanya yang kita butuhkan.

Terakhir, saya pingin bilang
Karena dia, saya berfikir
Karena dia, saya mengerti
Karena dia, saya banyak belajar
Semua karena dia,
Karena dia, @TheoFaybriean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar